Herwin Gunawan Work

View Original

Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan berdasarkan Kepekaan Indera Gerakan (Kinetic)

Multi-Sensory Architecture Building Physics: Strategi Desain Arsitektur Fisika Bangunan berdasarkan Kebutuhan dan Kepekaan Indera Gerakan

Setiap orang memiliki kepekaan indera gerakan dan reaksi yang berbeda terhadap lingkungan bangunan yang dijalani. 

Bagaimana menyelaraskan desain arsitektur,  interior dengan desain akustik suara sehingga didapatkan lingkungan suara yang sesuai dengan kebutuhan dan kepekaan telinga pengguna ruangan?

Tubuh kita terdiri dari lima indera yang sudah kita ketahui yaitu: penglihatan (visual), pendengaran (auditory), perasa (tactile), pencium (olfactory), pengecap (gustation) dan dua indera tubuh yaitu: gerakan (proprioceptive) dan keseimbangan (vestibular).

Setiap orang memiliki tingkat kepekaan indera yang berbeda, oleh karena itu maka setiap orang memproses informasi yang diterima oleh melalui ketujuh indera tersebut memproses informasi dengan cara yang berbeda. Untuk mendesain sebuah ruang atau bangunan di mana orang dengan tingkat kepekaan indera yang berbeda dapat merasa nyaman dibutuhkan pemahaman tentang elemen desain yang mempengaruhi kepekaan indera.

Seorang atlet memiliki kecerdasan kinetik yang sangat baik yang mampu mengkoordinasikan indera visual, gerakan dan strategi dalam mencetak prestasi olah raga.

Tulisan ini menceritakan:

  1. Bagaimanana indera Kinetik (Proprioceptive) bekerja dan berkoordinasi dengan indera lainnya seperti indera penglihatan dan indera keseimbangan

  2. Elemen desain arstiektur, interior, fisika bangunan apa saja yang mempengaruhi Indera Kinetik tersebut dan apa pengaruhnya bagi kesehatan manusia.

  3. Bagaimana menyelaraskan Desain Lingkungan Bangunan dengan Sensory Intelligence Indera Gerakan Kinetic Proprioceptive.

Indera Kinetik (Proprioceptive)

Sensor Indera Kinetik (Proprioceptive) terletak di otot (muscle), urat (tendon) dan ligamen (ligament). Saat bergerak indera tersebut menerima informsasi dan meneruskan informasi tersebut ke otak dalam bentuk impulse elektrik. Melalui sensor indera kinetik tersebut kita dapat merasakan setiap gerakan dan posisi tubuh kita. Indera tersebut dapat merasakan gaya grafitasi bumi saat berdiri dan berjalan. Indera tersebut juga dapat merasakan tekanan saat menulis, menggambar, bermain musik, menendang bola dan lain sebagainya. Otak manusia dan indera kinetik memiliki kemampuan untuk merekam informasi gerakan yang sering dilakukan menjadi “muscle memory” sehingga untuk gerakan-gerakan yang sering dilakukan kita tidak perlu berpikir lagi.

Seorang musisi memiliki kecerdasan kinetik yang sangat baik yang mampu mengkordinasikan indera pendengaran, gerakan serta emosi alunan suara menjadi sebuah musik yang indah.

Pelukis memiliki kecerdasan kinetik yang baik yang mampu berkordinasi dengan indera visual penglihatan, visual memory dan visual emosional dalam membuat karya seni yang indah

Saat hendak berjalan manusia mengamati informasi tentang ruang melalui indera penglihatan, informasi tersebut diproses di otak ini kemudian dikirimkan kembali untuk memberi perintah ke otot untuk melakukan gerakan langkah kaki.

Saat berjalan:

  1. Indera Vestibular yang terletak dekat telinga merasakan gerakan dan orientasi tubuh

  2. Vestibulo Ocular Reflex menjaga stabilitas penglihatan

  3. Vestibulo Spinal Reflex menjaga postur tubuh tetap tegak dan seimbang

Elemen Desain Arsitektural dan Interior yang mempengaruhi Indera Kinetik

Pada tahun 1978 Mehrabian dan Rusell mengemukan teori SOR atau Stimulus Organism Response. Stimuli dimulai dari proses pengamatan ruangan dan objek melalui Indera Penglihatan. Organism adalah proses menterjemahkan stimuli tersebut oleh insting primitif menjadi sesuatu yang berbahaya atau sesuatu yang menyenangkan. Response perintah otak melalui indera kinetik untuk melakukan gerakan mendekat atau menjauh objek tersebut. Permodelan ini digunakan oleh lighting desainer untuk membuat pengunjung museum berjalan mendekati benda yang dipamerkan di museum, membuat calon pembeli mendekati produk yang di jual di toko retail atau masuk ke dalam restaurant.

Desain pencahayaan yang baik di sebuah bisnis retail dapat meningkatkan impulse buying yang didorong oleh emosi sesaat

Desain pencahayaan yang kurang baik diterjemahkan sebagai sesuatu yang berbahaya. Di tempat yang remang-remang seperti ini orang cenderung merasa tidak aman dan bergerak menjauh sambil mempercepat langkah kaki. Tidak jarang banyak yang dapat “merasakan” atau “melihat” mahluk halus di tempat seperti ini.


WELL Building Certification merekomendasikan beberapa rating untuk membuat Indera Kinetik menjadi lebih sehat seperti posisi bekerja yang dinamis untuk mengurangi tekanan karena bekerja hanya dalam posisi tertentu dalam waktu yang panjang.

Tekanan karena bekerja lama pada posisi tertentu menekan saraf sensor indera kinetik yang terletak pada otot, urat dan ligamen membuat rasa lelah atau nyeri otot

ALTA Integra adalah desainer Lingkungan Fisika yang mempertimbangkan Kepekaan dan Kecerdasan Indera

ALTA Integra dibentuk karena kepercayaan bahwa lingkungan fisika di mana kita hidup, berkeja dan bermain dapat membentuk dan mempengaruhi tubuh, pikiran dan perilaku manusia. Penelitian multi-disiplin yang dilakukan mendukung teori yang menyimpulkan lingkungan fisika dapat meningkatkan kesehatan, kebahagian dan produktifitas. 

Sayangnya banyak bangunan yang dirancang tanpa memperhitungkan aspek lingkungan fisika sehingga setelah terbangun memberikan dampak negatif kepada penghuninya seperti suasana cahaya yang tidak nyaman membuat lekas lelah, gangguan suara yang menyulitkan untuk beristirahat dan untuk fokus belajar dan bekerja serta beragam masalah lainnya.

Untuk itu ALTA Integra selalu fokus dalam mendesain lingkungan fisika bangunan yang dapat mempertimbangkan kepekaan dan kecerdasan indera sehingga bangunan tersebut dapat membuat pengguna dan lingkungannya berkembang secara positif. Untuk informasi lebih lanjut bagaimana Konsultasi Multi-Disiplin Fisika Bangunan yang mempengaruhi Sensory Intelligence dapat memberikan nilai tambah buat ANDA, klik tombol dibawah ini.

Studi mengenai Bagaimana Desain Lingkungan Fisika Bangunan mempengaruhi Kepekaan Indera :

  1. Multi-Sensory Architecture Building Physics: Menyelaraskan Arsitektur Fisika Bangunan dengan Kepekaan Multi Indera untuk Kesehatan Total

  2. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Pencahayaan berdasarkan Kepekaan Indera Mata (Visual)

  3. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Suara berdasarkan Kepekaan Indera Telinga (Auditory)

  4. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Termal dan Tekstur Interior berdasarkan Kepekaan Indera Peraba (Tactile)

  5. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Udara berdasarkan Kepekaan Indera Pencium (Olfactory)

  6. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Nutrisi berdasarkan Kepekaan Indera Pengecap (Gustation)

  7. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Bangunan berdasarkan Kepekaan Indera Keseimbangan (Vestibular)

  8. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan dan berdasarkan Kepekaan Indera Gerakan (Kinetic)