Bring the heavenly daylight back to colonial era church (1)

Mengembalikan cahaya Ilahi ke dalam rumah ibadah

dengan arsitektur kolonial art deco

Kapel Kolese Kanisius selesai dibangun pada tahun 1931. Dikarenakan pertumbuhan bangunan di sekeliling kapel menyebabkan cahaya alami yang seharusnya masuk dari jendela menjadi berkurang.

Untuk meningkatkan cahaya di area umat pada tahun 1988 kapel kanisius di desain ulang dengan menurunkan plafon dengan lampu neon agar cahaya lampu sampai ke umat. Sayangnya setelah dirombak ruangan tidak menjadi lebih terang dan menimbulkan masalah flicker cahaya dr lampu neon. (gambar bawah)

Kapel Kolese Kanisius sebelum renovasi, terlihat agak gelap walau siang hari

Kapel Kolese Kanisius sebelum renovasi,

terlihat agak gelap walau siang hari

Pada tahun 2015 di karenakan struktur atap yang terbuat dari kayu terlihat lapuk, ALTA Integra bersama dengan Atelier Cosmas Gozali melakukan perencanaan dan pengawasan renovasi Kapel Kolese Kanisius, dengan beberapa agenda: mengganti struktur atap yang lapuk, mengembalikan desain interior kembali ke aslinya dengan sentuhan modern pada pencahayaan. (gambar bawah)

Kapel Kolese Kanisius setelah renovasi tahun 2017, terlihat lebih terang dan bersih

Kapel Kolese Kanisius setelah renovasi tahun 2017, terlihat lebih terang dan bersih

#worship #chapel #church #catholic #school #kapel #gerejakatolik #katolikindonesia #lightingdesign #interiordesign #renovation #renovationproject #architecture #arsitekindonesia #architecturallighting

Herwin Gunawan Architecture Building Physics Science

Architectural Building Physics Science: Acoustic Lighting Thermal Energy Air Quality Engineering Design Consultant - Green and Health Built Environment

https://herwingunawan.work
Previous
Previous

Holy and Grace lighting desing ambient in colonial era chapel

Next
Next

Overall Thermal Transfer Value (OTTV)