WELL Equity Rating - dimana semua orang merasa setara

Setelah dua tahun, dimana saya satu-satunya yang mewakili Indonesia bekerja sama dengan 200 lebih tenaga ahli dari beragam negara dan disiplin berkumpul, berdiskusi dan merumuskan kriteria dan ukuran sebagai panduan desain tempat kerja yang membuat semua orang merasa diterima, didengar, terlibat dan setara. Saya senang dapat menyumbangkan pandangan, pemikiran, pengalaman sebagai orang yang mewakili budaya Indonesia dan Asia, serta sebagai konsultan Fisika Bangunan Akustik, Pencahayaan, Termal untuk mewujudkan ruang yang inclusive.

Artikel sebelumnya: I am excited to be one of the WELL Building Institute Health Equity Rating Advisory

Akhirnya pada 30 November 2022 The International WELL Building Institute (IWBI) meluncurkan WELL Equity Rating. Rating baru ini merupakan alat ukur yang dirancang untuk membantu organisasi yang menginginkan memberikan rasa kesetaraan dan keterlibatan kepada semua anggotanya tanpa membedakan gender, ras dan kesukuan, kepercayaan dan sebagainya. WELL Health Equity Rating diharapkan dapat menguatkan budaya perusahaan serta kesehatan mental anggotanya. Begitu diluncurkan WELL Health Equity Rating sudah diikuti oleh lebih dari 30 perusahaan ternama seperti: AvalonBay Communities, Canderel, Empire State Realty Trust, JLL, Overbury, Shaw Industries dan the State University of New York (SUNY) College of Environmental Science and Forestry.

Ilustrasi organisasi yang bekerja sama dengan salah satu anggota yang terkena down syndrome

Dalam menggodok rating ini kami melalui proses yang melibatkan banyak pemikiran, pandangan, diskusi, perdebatan, argumentasi , sharing pengalaman, empati, kepedulian serta cinta kasiih. Walau kami sadari bahwa sampai saat ini belum ada sistem yang dapat mengukur rasa kesetaraan secara akurat, akan tetapi diharapkan rating ini dapat menjadi langkah awal bagi organisasi untuk dapat merumuskan dan menilai tingkat kesetaraan di organisasi mereka. WELL Equity Rating merupakan peta perjalanan yang memandu perusahaan untuk mengambil langkah yang tepat dalam menyetarakan anggota yang merasa tidak dihargai, tidak didengarkan, tidak dilibatkan atau bahkan dikucilkan karena perbedaan kemampuan, SARA, minoritas dan sebagainya.

Ilustrasi organisasi yang bahagia dengan perbedaan usia, jenis kelamin, suku bangsa, agama dan orientasi

Rating ini terdiri dari 40 fitur lebih dalam 6 area tindakan seperti:

Pengalaman dan Masukan Anggota (User Experience dan Feedback),

Penerimaan Tenaga Bertanggung Jawab (Responsible Hiring),

Praktek Tenaga Kerja (Labor Practices),

Tunjangan dan Layanan Kesehatan (Health Benefits and Services),

Program Dukungan dan Ruangan (Supportive Programs and Spaces),

dan Keterlibatan Komunitas (community engagement).

Rating ini memberikan validasi kepada organisasi untuk mengutamakan kesehatan, kebahagiaan, menghargai perbedaan, memberikan perasaan setara dan terlibat, serta aksesibilitas.

Banyak penelitian membuktikan bahwa pekerja dengan latar belakang beragam akan bekerja lebih keras, lebih banyak inovasi, dan mencintai pekerjaannya apabila dirinya merasa diterima dan dihargai kontribusinya di lingkungan tersebut. Pekerja tersebut secara otomatis akan lebih produktif dan bekerja lebih lama. Dari beberapa data penelitian dari organisasi dengan pekerja yang beragam memiliki tingkat produktivitas 1,32 kali lebih tinggi dan memberikan keuntungan 21% lebih banyak. WELL Equity Rating menawarkan perusahaan jalur yang jelas dalam menempuh komitmen mereka dalam mengubah budaya perusahaan dengan lingkungan yang dapat membuat semua pekerja dapat menjadi dirinya sendiri serta merasa diterima, didengar dan disetarakan.

Klik tombol “Tanya Kami” di bawah ini

apabila Anda ingin tahu lebih lanjut tentang WELL Equity Rating.

Herwin Gunawan Architecture Building Physics Science

Architectural Building Physics Science: Acoustic Lighting Thermal Energy Air Quality Engineering Design Consultant - Green and Health Built Environment

https://herwingunawan.work
Previous
Previous

Building Performance Modeling Trainee

Next
Next

Perlukah kita melesetarikan dan mengedukasi seni budaya?