Desain Akustik Lighting Audiovisual Bangunan Bersejarah Gereja Katedral Makassar

Karena pertumbuhan di Gereja Katedral Makassar, pada tahun 2018 Pemimpin dan Dewan Gereja memutuskan untuk memperluas Bangunan Gereja Katedral Makassar yang bernama Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus.

Tantangan dalam mendesain akustik, lighting dan audiovisual pada Bangunan Tua yang penuh kenangan dan sejarah adalah bagaimana menerapkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terkini yang dapat merawat kenangan masa lalu sambil memperkuat Karakteristik Bangunan tersebut.

Gereja Katedral Makassar penampakan pertama bergaya Neo-Gothic dibangun pada tahun 1898 oleh arsitek yang juga seorang perwira zeni yang bernama Swartbol, kemudian dilanjutkan oleh Fischer. Selesai dibangun pada tahun 1900 oleh kontraktor cina bernama Thio A Tek.

Tampilan Pertama Gereja Katedral Makassar bergaya Neo-Gothic (1900 - 1939)

Pada tahun 1939 Gereja Katedral Makassar diperbesar karena perkembangan jumlah jemaah yang semakin banyak dan kapasitas gereja sudah tidak memadai lagi dan selesai pada tahun 1941 dengan perubahaan arsitektur menjadi bergaya Art Deco.

Tampilan ke dua Gereja Katedral Makassar (1941-2018)

Dari tahun 1940 sampai tahun 2018 pertumbuhan umat katolik di gereja ini semakin banyak sehingga diputuskan untuk melakukan perluasan gereja agar dapat menampung jemaat lebih banyak lagi. Untuk itu panitia pembangunan gereja melakukan beauty contest untuk mencari desain terbaik bagi Gereja Katedral Makassar di masa mendatang.

Tampilan ke tiga Gereja Katedral Makassar (2024- now)

Herwin Gunawan Architecture Building Physics Science

Architectural Building Physics Science: Acoustic Lighting Thermal Energy Air Quality Engineering Design Consultant - Green and Health Built Environment

https://herwingunawan.work
Previous
Previous

Implikasi Desain SNI 03-6386 Standard Tingkat Kebisingan dan Waktu Dengung pada Bangunan Indonesia

Next
Next

Testing Skenario Pemrograman Pencahayaan Liturgis di Gereja Katedral Jakarta