Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Termal dan Tekstur Interior berdasarkan Kepekaan Indera Peraba (Tactile)
Multi-Sensory Architecture Building Physics: Strategi Desain Arsitektur Fisika Bangunan Termal dan Tekstur Material Interior berdasarkan Kebutuhan dan Kepekaan Indera Peraba
Setiap orang memiliki kepekaan indera peraba dan reaksi yang berbeda terhadap lingkungan termal dan permukaan material yang disentuh.
Bagaimana menyelaraskan desain arsitektur, interior dengan desain termal dan permukaan material sehingga didapatkan lingkungan termal dan tekstur permukaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kepekaan indera peraba pengguna ruangan?
Tubuh kita terdiri dari lima indera yang sudah kita ketahui yaitu: penglihatan (visual), pendengaran (auditory), perasa (tactile), pencium (olfactory), pengecap (gustation) dan dua indera tubuh yaitu: gerakan (proprioceptive) dan keseimbangan (vestibular).
Setiap orang memiliki tingkat kepekaan indera yang berbeda, oleh karena itu maka setiap orang memproses informasi yang diterima oleh melalui ketujuh indera tersebut memproses informasi dengan cara yang berbeda. Untuk mendesain sebuah ruang atau bangunan di mana orang dengan tingkat kepekaan indera yang berbeda dapat merasa nyaman dibutuhkan pemahaman tentang elemen desain yang mempengaruhi kepekaan indera.
Blog ini membahas bagaimana Indera Penglihatan (Visual), Pendengaran (Auditory), dan Peraba Perasa (Tactile) bekerja dan elemen desain apa saja yang mempengaruhi ketiga Indera tersebut dan apa dampaknya bagi kesehatan manusia.
Tactile, Peraba atau Perasa
Dengan indera perasa otak kita dapat merasakan: permukaan yang kasar atau halus, temperatur benda atau lingkungan, dan rasa sakit. Ketiga sensasi tersebut diteruskan oleh indera perasa yang berada di seluruh permukaan tubuh ke otak melalui jalur yang berbeda. Indera perasa yang paling sensitif terletak di ujung jari dan pada lidah.
Seiring dengan berjalannya waktu indera perasa orang akan menjadi lebih sensitif, sebagai contoh anak kecil tidak terlalu kuatir bermain bola di saat hujan yang dapat menyebabkan tubuhnya bermandikan lumpur dibandingkan orang dewasa. Dan mengapa beberapa orang akan menjauh apabila melihat tempat yang becek, berminyak atau kotor yang dapat menyebabkan kulit mereka menjadi kotor?
Indera perasa juga merupakan indera yang dapat merasakan mara bahaya misalnya bahaya akan sebuah benda yang panas atau tajam yang dapat melukai tubuh. Dengan indera perasa kita juga dapat mengenali sebuah benda, atau bagi orang yang tuna netra indera perasa digunakan untuk mengenali wajah seseorang dan membaca. Melalui indera perasa tubuh kita dapat merasakan lingkungan dan membangun hubungan yang lebih intim dengan orang lain.
Berikut adalah beberapa cara untuk menyegarkan kembali indera dan mentalitas penglihatan
Lepaskan pakaian yang menyebabkan iritasi kulit seperti kaos kaki atau celana yang terlalu ketat, baju dengan kerah yang menyebabkan iritasi
Melakukan perawatan kulit yang menyegarkan indera perasa
Menggunakan pakaian yang membuat kulit terasa nyaman
Menghindari bersentuhan dengan orang lain untuk waktu tertentu
ALTA Integra adalah desainer Lingkungan Fisika yang mempertimbangkan Kepekaan dan Kecerdasan Indera
ALTA Integra dibentuk karena kepercayaan bahwa lingkungan fisika di mana kita hidup, berkeja dan bermain dapat membentuk dan mempengaruhi tubuh, pikiran dan perilaku manusia. Penelitian multi-disiplin yang dilakukan mendukung teori tersebut, lingkungan fisika dapat meningkatkan kesehatan, kebahagian dan produktifitas. Sayangnya banyak bangunan yang dirancang tanpa memperhitungkan aspek lingkungan fisika sehingga setelah terbangun memberikan dampak negatif kepada penghuninya seperti suasana cahaya yang tidak nyaman membuat lekas lelah, gangguan suara dan lain-lain. Untuk itu ALTA Integra selalu fokus dalam mendesain lingkungan fisika bangunan yang dapat mempertimbangkan kepekaan dan kecerdasan indera sehingga bangunan tersebut dapat membuat pengguna dan lingkungannya berkembang secara positif.
Studi mengenai Bagaimana Desain Lingkungan Fisika Bangunan mempengaruhi Kepekaan Indera :
Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Pencahayaan berdasarkan Kepekaan Indera Mata (Visual)
Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Suara berdasarkan Kepekaan Indera Telinga (Auditory)
Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Udara berdasarkan Kepekaan Indera Pencium (Olfactory)
Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Nutrisi berdasarkan Kepekaan Indera Pengecap (Gustation)
Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Bangunan berdasarkan Kepekaan Indera Keseimbangan (Vestibular)
Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan dan berdasarkan Kepekaan Indera Gerakan (Kinetic)
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Sensory Intelligence Consulting clik tombol di bawah ini