ALTA Integra pelopor Arsitektur Fisika Bangunan Multi Indera Manusia untuk Kesehatan Total
Kesehatan dan performa kegiatan yang dilakukan pada ruang dan bangunan sudah merupakan tujuan utama orang yang menyadarinya. Sejak tahun 2010 saya bersama team ALTA Integra mulai mempelopori konsultasi desain Arsitektural Fisika Bangunan. Dalam pengembangannya saya melihat hubungan antara Arsitektural Fisika Bangunan dengan Tujuh Indera.
Tujuh Indera Manusia diciptakan untuk bertahan hidup seperti menghindari mara bahaya, mencari makan dan menikmati hidup seperti melihat, mendengar, mencium dan menikmati hal yang membuat kita senang.
Gambar di atas memperlihatkan bagaimana 5 unsur ALTA yaitu Cahaya, Suara, Udara, Material dan Air berhubungan dengan 7 indera manusia yaitu: Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Peraba, Pengecap, Gerakan dan Keseimbangan mempengaruhi Emosi dan Intelektual manusia.
Cahaya dan Indera Penglihat
Mata melihat dan mengenali objek karena adanya cahaya. Indera penglihat membantu manusia untuk mengenali, mengamati dan dapat menciptakan reaksi emosi tertentu. Indera penglihat berfungsi untuk mencari makanan, menghindari bahaya serta menikmati keindahan. Selain mengenali objek, cahaya yang masuk ke mata juga mengatur hormon-hormon yang mengatur irama biologis harian manusia.
Rancangan bangunan yang tidak memahami hal tersebut dapat menciptakan lingkungan yang kurang sehat untuk penghuninya. Rancangan cahaya yang baik pada ruangan dapat meningkatkan performa kerja, meningkatkan kualitas visual dan menimbulkan rasa positif pada pikiran.
Suara dan Indera Pendengar
Telinga mendengar suara, mengenali suara untuk mendeteksi bahaya atau sesuatu yang menyenangkan, berkomunikasi dan menikmati suara indah. Manusia dapat mendeteksi emosi seseorang dari tekanan suara yang didengarkan.
Design bangunan dapat menciptakan lingkungan suara yang baik untuk kebutuhan tersebut atau malah menyebabkan gangguan yang serius. Ruang meeting, gedung pertunjukan seni dan musik, studio produksi dan penyiaran dengan konten suara memerlukan desain suara yang benar agar pesan yang ingin disampaikan oleh produser tidak menyimpang.
Temperatur dan Indera Peraba
Indera peraba yang ada saraf tubuh dapat merasakan temperatur panas atau dingin, tekstur kasar dan lembut, maupun tekanan. Sensasi temperatur, tekstur dan tekanan pada urat tertentu dapat membuat tubuh dan pikiran merasa senang atau menderita.
Temperatur di dalam ruangan bisa meningkat karena perpindahan kalor melalui radiasi cahaya, konveksi kalor pada aliran udara, serta konduksi kalor melalui benda padat. Bangunan yang dirancang tanpa memperhatikan dampak temperatur di dalam bangunan, atau tanpa memperhatikan tekanan yang terjadi pada tubuh saat bekerja memberikan dampak negatif pada kesehatan tubuh.
Aroma dan Indera Pencium
Hidung mencium aroma busuk maupun aroma sedap melalui partikel gas yang terbawa oleh udara. Terapi aroma sudah ada sejak dahulu kala bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan memulihkan kelelahan fisik.
Indera pencium yang bekerja sama dengan indera pengecap membuat kita dapat membedakan rasa makanan yang kita suka atau tidak suka. Aroma tidak segar di tempat tinggal maupun tempat kerja dapat menurunkan produktifitas dan kesehatan.
Indera pencium dapat merasakan desain bangunan yang memiliki sirkulasi udara yang kurang baik, maupun penggunaan material yang dapat mengancam kesehatan tubuh.
Rasa dan Indera Pengecap
Makanan atau Nutrisi merupakan hal yang mendasar bagi kelangsungan hidup manusia. Lidah berfungsi untuk mengecap makanan enak atau tidak enak. Makanan yang memiliki rasa tidak enak sering diterjemahkan oleh otak primitif manusia sebagai makanan yang buruk (beracun) bagi tubuh dan tidak boleh dimakan.
Manusia dapat merasakan kelezatan makanan dari setiap budaya karena kerja sama antara indera pengecap dengan indera penglihat, pencium dan peraba pada lidah yang dapat merasakan tekstur dan temperatur makanan.
Bentuk dan Indera Gerakan & Keseimbangan
Indera gerakan dan keseimbangan yang jarang dibahas orang terletak dekat telinga dan otak manusia. Indera gerakan memberikan input pada pikiran kita arah tubuh kita bergerak, dan indera keseimbangan yang selalu memberikan input kepada otak untuk mempertahankan keseimbangan tubuh dalam setiap kondisi.
Cahaya, suara dan aroma merupakan stimulus bagi indera gerakan untuk bergerak mendekat atau menjauh. Pemahaman akan disiplin anthropometric, ergonomic, dan human kinetic dapat membuat prestasi kerja dan kualitas hidup di dalam bangunan tersebut menjadi lebih baik.
Aplikasi Arsitektur Fisika Bangunan Multi Indera
Saat mendesain sebuah bangunan, apabila kita meluangkan waktu untuk merancang dengan performa arsitektur fisika bangunan yang optimum untuk ketujuh indera kita, akan memberikan benefit berupa kesehatan dan produktifitas yang berlipat ganda.
Feng Shui sebuah keyakinan yang mempercayai rejeki dan kualitas hidup ditentukan oleh bangunan dimana mereka tinggal dan bekerja. Keyakinan Feng Shui timbul dan dikembangkan berdasarkan naluri, cerita turun temurun serta pengalaman praktisi Feng Shui. Saat mendesain dan memberikan arahan praktisi Feng Shui mengandalkan multi inderanya untuk menilai baik buruknya sebuah bangunan.
Tidak seperti keyakinan Feng Shui yang dikembangkan hanya dengan naluri, Arsitektural Fisika Bangunan Multi Indera yang kami kembangkan merupakan keilmuan yang dikembangkan berdasarkan formulasi dan performa fisika bangunan serta studi dampak biologis dan psikologis yang dilakukan dengan ilmu kedokteran serta psikologis.