Desain Persepsi Suara Yang Sesuai Dengan Tampilan Visual Arsitektur Rumah Ibadah Indonesia
Pengenalan, Pengalaman serta Apresiasi akan Persepsi Pendengaran Suara di Rumah Ibadah merupakan hal penting dalam kehidupan masyarakat perkotaan saat ini. Dalam konteksi ini sebagai Konsultan Akustik dan Sistem Teknologi Audio kami selalu melihat hubungan kuat antara Rumah Ibadah, Persepsi Pendengaran Suara serta Sejarah dan Budaya di kota tersebut.
Arsitektur Rumah Ibadah berkembang dari latar belakang budaya di mana ajaran agama tersebut mulai dikenalkan dan berkembang. Oleh karena itu saat memulai mendesain Akustik dan Sistem Audio kami memulai dengan mempelajari karakteristik Arsitektural Akustik bangunan Rumah Ibadah dari jaman ke jaman, visi panitia pembangunan rumah ibadah yang dituangkan ke dalam desain arsitektur, sehingga rumah ibadah yang terbangun memiliki persepsi pendengaran suara yang dapat memberikan pengalaman spritual bagi umatnya.
Oleh karena itu sebagai Konsultan Akustik dan Teknologi Sistem Audio, saat diberikan tugas mendesain Akustik dan Sistem Audio sebuah Rumah Ibadah, kami tidak hanya mengandalkan Analisa Kuantitatif (Objective) seperti pengukuran akustik maupun permodelan akustik dan sistem audio melalui piranti lunak. Analisa Kualitatif (Subjektif) dari desain akustik dan sistem teknologi audio yang akan dibangun perlu dilakukan guna menghindari pengenalan, persepsi yang tidak sama antara tampilan visual arsitektur dengan pengalaman pendengaran suara di dalamnya.
Selain menciptakan Desain Akustik dan Sistem Teknologi Audio Rumah Ibadah yang memberikan Persepsi Pendengaran Suara yang sejalan dengan Persepsi Visual Arsitektur, tantangan lainnya seperti:
Bagaimana umat yang duduk dekat ataupun jauh dari mimbar tetap dapat melihat dan mendengarkan khotbah yang diberikan oleh pemimpin ibadah mendekati sama?
Bagaimana umat dengan perbedaan kepekaan indera mata dan telinga tetap dapat mengikuti proses keagamaan yang setara?
Dan pertanyaan -pertanyaan lainnya untuk menghindari persepsi pendengaran suara yang kurang tepat sehingga harus melakukan perbaikan desain.
Untuk menghasilkan Desain Rumah Ibadah kami memahami pengetahuan Arsitektur serta Kemampuan Building Science saja belum cukup, diperlukan pemahaman dan pengenalan akan Tata Cara Ibadah, Budaya dan Sejarah di mana Rumah Ibadah tersebut akan dibangun. Dengan pemahaman tersebut, kami bersyukur telah dipercaya untuk mendesain Tiga Rumah Ibadah Iconic dari Tiga Agama di Indonesia .