Desain Cahaya pada Lingkungan Bangunan Arsitektur dan Interior

Beberapa bulan yang lalu saya diminta oleh Marcel dari UnaTubes untuk menjadi narasumber tentangKonsep dan Strategi Pencahayaan pada Lingkungan Bangunan Arsitektur dan Interior. Berikut adalah video hasil produksi UnaTubes yang dipublish di YouTubes channel dimana saya membahas cahaya mulai dari awal peradaban manusia, manfaat cahaya dan konsep dan strategi pencahayaan pada lingkungan bangunan Arsitektur Interior.

Allah berfirman: “Jadilah terang”.

Seperti yang kita ketahui bersama, dalam proses penciptaan alam semesta, Sang Pencipta membuat cahaya pada hari pertama untuk memisahkan kegelapan. Cahaya alam atau cahaya buatan sang Pencipta yang menerangi langit dan bumi adalah matahari, bulan yang memantulkan cahaya matahari di malam hari, bintang-bintang yang merupakan matahari dari sistem tata surya dan galaksi lain, komet atau benda yang masuk ke atmosfer bumi dan terbakar, aurora dan sebagainya. Selain cahaya alam yang kita lihat di langit, cahaya dapat juga kita lihat pada beberapa binatang yang bersinar (bioluminescent) seperti kunang-kunang, ikan flashlight dan sebagainya.

Sebagai makhluk yang menyukai cahaya dan membutuhkannya untuk melakukan kegiatan, maka manusia berupaya menciptakan cahaya dengan caranya sendiri, dimulai dengan cahaya dari api, kemudian ditemukan lampu pijar, lampu gas dan terakhir lampu LED.

Fungsi cahaya matahari

  • Cahaya masuk ke mata, informasi yang diterima mata disalurkan ke otak: informasi diolah oleh otak kiri secara intelektual dan oleh otak kanan secara emosional dan naluriah

  • Selain itu mata meneruskan informasi cahaya ke Suprachiasmatic Nucleus (SCN) yang terletak pada jaringan otak yang berfungsi mengatur hormon jam biologis (Circadian Rhythm) yang bertanggung jawab mengelola siklus tidur dan terjaga dari manusia.

  • Cahaya matahari yang jatuh pada permukaan kulit berfungsi dalam mempoduksi vitamin D untuk menguatkan tulang dan imunitas.

Baca artikel: Sembilan manfaat cahaya matahari bagi kesehatan dan kebahagiaan manusia

Cahaya pada Lingkungan Outdoor

Manusia adalah mahluk alam yang diciptakan untuk hidup di lingkungan outdoor, dimana mata dan tubuhnya mendapatkan cahaya matahari yang cukup di siang hari. Pada jaman primitif, manusia cenderung hidup di alam bebas. Seiring perkembangan arsitektur dan teknologi bangunan orang mulai lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan indoor. Hal ini terjadi karena di dalam bangunan parameter fisika nya dapat lebih di kendalikan. Misalnya temperatur yang lebih stabil. Sayangnya demi mencapai kenyamanan termal dan menghemat energi banyak bangunan yang dirancang dengan lingkungan indoor kurang mendapatkan paparan cahaya yang cukup. Dalam jangka panjang hal ini dapat menyebabkan penurunan produktifitas kerja dan meningkatkan resiko anacaman kesehatan.

Demi menghemat listrik atau memaksimalkan luas bangunan, tak jarang ruangan menjadi kurang cahaya matahari pada siang hari. Hal ini dapat menyebabkan orang lebih mudah lelah dan mengantuk.

Mendesain Cahaya Lingkungan Indoor buat kesehatan

Dengan kesadaran akan pentingnya cahaya matahari bagi kesehatan manusia, belakangan ini timbul gerakan desain yang dapat memaksimalkan performa dua dunia tersebut sehingga manusia dapat hidup lebih sehat, bahagia sekaligus produktif. Dengan mendesain lingkungan indoor yang nyaman dapat meningkatkan produktifitas dan kesehatan.

Saat mendesain cahaya di siang hari pada lingkungan indoor kita perlu mengkalkulasi komponen cahaya luar yang masuk. Adapun komponen cahaya yang masuk ke dalam lingkungan indoor adalah: Cahaya matahari langsung, pantulan cahaya matahari pada langit atmosfer, pantulan cahaya dari permukaan tanah atau bangunan sekitar, dan pantulan cahaya pada permukaan interior.

Apabila diukur cahaya alam yang masuk ke dalam ruangan ini adalah cahaya matahari, cahaya pantulan langit, cahaya pantulan bangunan sekitar, pantulan cahaya di permukaan interior

Mengapa diperlukan lighting designer profesional?

Keuntungan menunjuk ALTA Integra sebagai mitra desain pencahayaan adalah kami tidak memiliki kepentingan untuk menjual lampu sebanyak-banyaknya demi mendapatkan keuntungan yang besar. Kepuasan kami dalam mendesain adalah kepedulian kami dalam menerapkan pengetahuan desain pencahayaan yang terbaik secara fungsi, keindahan maupun benefit kesehatan. Keasikan bekerja sama dengan team arsitek dan interior dalam mengembangkan konsep pencahayaan yang diikuti dengan pembuatan gambar kerja, memilih spesifikasi lampu yang disesuaikan dengan kepantasan anggaran.

Dari kick off meeting sampai dengan handover, kami selalu memberikan pandangan dan masukan profesional dalam memaksimalkan nilai tambah bangunan, benefit bagi pengguna bangunan, benefit finansial dan meminimalkan resiko pekerjaan bongkar pasang karena salah desain. Terakhir team desain pencahyaan kami menjaga kesesuaian teknis mulai dari fase desain sampai dengan konstruksi sehingga semua yang terdesain dapat terbangun dan terukur sesuai dengan yang ditargetkan.

Herwin Gunawan Architecture Building Physics Science

Architectural Building Physics Science: Acoustic Lighting Thermal Energy Air Quality Engineering Design Consultant - Green and Health Built Environment

https://herwingunawan.work
Previous
Previous

Resital Musik Klasik sesuai kondisi Arsitektural Akustik dan keinginan komposer

Next
Next

Announcement of continuing my service as International WELL Building Institute (IWBI) Advisory Team