Pelestarian Bangunan Cagar Budaya Gereja Katedral Jakarta melalui Strategi Pencahayaan Berkelanjutan

Peninggalan Sejarah Budaya merupakan Harta yang tak ternilai dan tidak dapat digantikan. Harta tak ternilai tersebut menjadi bagian penting bagi masyarakat kota, negara dan seluruh umat manusia di muka bumi ini.
— UNESCO - World Heritage Convention

Kontur Bangunan dengan Cahaya Matahari di sore hari berawan

Sejak jaman penjajahan Belanda Gereja Katedral hadir di tengah masyarakat kota Jakarta. Bangunan ini telah menjadi saksi sejarah dan merupakan simbol kerukunan beragama di Tanah Air. Oleh karena itu Gereja Katedral Jakarta terus menerus merawat serta memperindah bangunannya agar dapat terus menjadi bagian dari Masyarakat Kota Jakarta dan Pertumbuhan Iman Umat Kristen Katolik di Jakarta yang berkelanjutan.

Berikut adalah foto-foto testing beberapa teknik pencahayaan

Pencahayaan di malam hari adalah salah aspek dalam melestarikan budaya dan membuat bangunan dan sejarahnya dapat dinikmati di malam hari. Menentukan Strategi Pencahayaan Bangunan Cagar Budaya Gereja Katedral Jakarta sebagai bagian dari upaya pelestarian bangunan bersejarah. Strategi pencahayaan yang kami lakukan adalah dengan mempelajari bagaimana umat dan masyarakat menghargai dan menggunakan bangunan tersebut, latar belakang budaya dan sejarah yang melekat dengan Gereja Katedral Jakarta.

Dalam menentukan strategi pencahayaan di malam hari, kami mempelajari bagaimana kontur bangunan di siang hari. Kemudian kami melakukan beragam modeling dan simulasi cahaya di malam hari mulai dari tingkat keterangan, kualitas dan warna, posisi serta sudut pencahayaan. Dari hasil tersebut kami menganalisa bagaimana kontras gelap dan terang menampilkan kontur bangunan yang menonjolkan keindahan dan detail arsitektur bangunan yang dapat membangun persepsi Damai, Besar, Damai dan membawa kekaguman akan sejarah Gereja ini.

Selain mendesain persepsi keindahan dan emosi, untuk menjaga keaslian bangunan instalasi kabel, lampu dan pegangannya perlu mengikuti aturan Pelestarian Cagar Budaya seperti tidak boleh membuat lubang pada bangunan yang dapat merusak bangunan dikemudian hari. Perlu dipertimbangkan posisi pemasangan lampu sehingga panas yang dihasilkan oleh lampu tidak terjebak yang dapat menyebabkan kerusakan. Penggunaan jenis lampu yang hemat energi dan tidak menyebabkan polusi cahaya yang berlebihan.

ALTA Integra merupakan konsultan Building Science dan Technology yang berfokus dalam menyajikan desain yang didasari studi ilmiah korelasi multi-indera terhadap emosi dan kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini.


 
Herwin Gunawan Architecture Building Physics Science

Architectural Building Physics Science: Acoustic Lighting Thermal Energy Air Quality Engineering Design Consultant - Green and Health Built Environment

https://herwingunawan.work
Previous
Previous

Benarkah Aula Simfonia Jakarta Memiliki Ruang Konser Terbaik di Asia?

Next
Next

LIT Lighting Design Award 2023 menganugerahkan Honorable Mention kepada ALTA Integra